- foto : media indonesia
Bus Transjakarta koridor IX yang melayani rute Pinangranti sampai dengan Pluit telah dioperasikan sejak akhir Desember 2010 yang lalu. Koridor IX ini menempuh jarak yang lumayan jauh dari Jakarta bagian Timur-Selatan ke Jakarta bagian Barat-Utara. Saya sempat mencobanya kemarin, dan menemukan beberapa hal yang tidak saya dapati pada koridor sebelumnya.
- 2 pintu lebar
Bus yang digunakan adalah unit baru, dalam hal ini saya naik bus dengan model single, karena ada juga bus gandeng di rute ini seperti halnya di koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol). Berikut beberapa hal yang mengalami peningkatan daripada koridor sebelumnya:
- Menggunakan dua pintu (depan-belakang) seperti yang digunakan di koridor 5, 6 atau 7, namun dengan lebar pintu yang lebih besar.
- Setiap pintu membuka di halte, ada bunyi mirip klakson motor.
- space khusus kursi roda
- Dibelakang pintu depan sebelah kanan, terdapat area kosong dengan logo kursi roda. Berarti ini space khusus untuk pengguna kursi roda.
- Terpampang rute seluruh koridor yang ada di sebelah atas tempat duduk, total berjumlah 6 buah. Lumayan membantu untuk yang belum hapal rute yang ditempuh.
- Pegangan untuk penumpang yang berdiri didepan tempat duduk berupa besi palang yang posisinya tidak terlalu tinggi, bukan lagi menggunakan handle gantung yang membuat posisi kurang stabil. Pegangan ini ditopang oleh 8 penyangga. Posisi yang tidak telalu tinggi memudahkan penumpang dengan tinggi badan kurang, saya dengan tinggi 168 cm ketika memegangnya besi palang tersebut hanya sedikit di atas pundak.
- Handle gantung hanya terdapat di area berdiri (lurus dengan pintu), menggunakan palstik model gelang dengan penggantung bukan lagi mengunakan material kain sintetik seperti bahan tas namun menggunakan plastik/kulit sintetik seperti bahan sabuk yang lebih kaku dan tebal sehingga leih kuat dan stabil.
- Rute & Handle
Namun dibalik kelebihan pasti ada beberapa kekurangan, yang menjadi konsekuensinya.
- Karena pintu makin lebar, area berdiri makin luas serta ada space khusus kursi roda diatas, maka jumlah tempat duduk jadi berkurang.
- Jalur belum steril dari kendaraan lain, sehingga perjalanan terhambat. Mirip seperti awal koridor VI juga seperti itu, banyak intervensi dari kendaraan non-bis transjakarta. Semoga secepatnya ditegakkan aturan sehingga makin efektif.

jalur busway belum steril
Walaupun tertulis bahwa jalur ini melayani dari Pinang Ranti, namun aktualnya sepertinya jalur ini hanya start dan finish di PGC.
Sedikit tips bagi yang belum pernah naik busway dari koridor yang ada di jalan raya bogor. Jika kita naik dari koridor lain (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) transfer di halte UKI Cawang.
Bonus :
Jika kita transfer dai koridor IX ke koridor I di halte Semanggi, kita akan melewati jembatan transfer/sky walk terpanjang. Menurut informasi panjangany 500 meter, melintasi sepanjang Plaza Semanggi sampai dengan halte Benhil (lurus dengan RS. Jakarta). Lumayan buat olahraga sambil memandangi Plaza Semanggi atau lalu lintas di jalur Semanggi.

skywalk semanggi

skywalk semanggi inside
Yang jelas karcisnya masih tetap:
Maaf beberapa foto kurang jelas karena menggunakan Modus Colongan
mo jalan jalan naik bus wae..
gak keujanan gak kepanasan..
SukaSuka
2x naik dari uki mau ke ancol
SukaSuka
poto yang paling bawah maksudnya apa itu??
SukaSuka
@Roso
@Nurhidayat
Yang jelas tetap 3500.
@Mercon C
Itu view jembatan transfer dari atas 🙂
@Kang Jamin
Kan status sedang dipaksa menggunakan busway
SukaSuka
aku rung njajal, pluit dalane dadi makin sesek, tp esuk sore liwat rung nemoni nang ndalan, paling esih nang halte pluit ngetem
SukaSuka
space khusus kursi roda
diatas, maka jumlah tempat
duduk jadi berkurang.
====
Sebagai bangsa yg menjunjung HAM, hal tsbt dharuskan walau konsekuensix t4 duduk berkurang
SukaSuka
@az147r
Namun sepertinya belum pernah sih ngelihat orang pake kursi roda naik busway. 🙂
SukaSuka
salam kenal,,bwt admin ,,saling berkujung dan saling berbagi kunjungi ya http://yoyon12.wordpress.com
trims
SukaSuka
kelebune ya murah banget ya kang..3500 bisa keliling Jakatra. Neng kene (Puraketa) tuli mung butul Purbalingga…
SukaSuka
asal nggak ngantri pasti laris manis tuh
SukaSuka
miki liwat sore dalane entong nang kendaraan pribadi ma motor http://triyantobanyumasan.wordpress.com/2011/01/16/sepeda-yamaha/
SukaSuka
yang ke rambutan dan pinang ranti nampaknya haru mimpi dulu pak de soale kramat jati muacet apalagi bus way lewat wah bisa nambah muacet wong jalanya kecil je
SukaSuka
@Kang Chuby
murah banget…kalo mau kita bisa seharian mencoba hampir semua koridor dengan cukup membayar sebesar itu.
Saingannya Kopaja & Metromini, yang dai ujung ke ujung cukup 2000 perak.
Aku belum nyoba Koridor 3 dan 8 serta koridor 10 sama sekali nih. Koridor 5 cuma sedikit.
Kapan-kapan disempatkan keliling jakarta bermodal 3500 rupiah.
@Amamoto
ngantri dan berdiri saja penuh terus lho.
@Kang Jamin
tunggu saatnya di razia dan ditilang seperti halnya koridor 6 (Mampang), dulu juga begitu, namun sekarang sudah lancar.
@Pak Bon
Yang ke rambutan jalan kok pak. Biar kata lewat pasar Kramat Jati dan Pasar Induk buktinya bukan mimpi, walopun memang harus sabar di jalur itu.
Yang masih belum ada solusi adalah koridor 8 waktu melintas Metro Pondok Indah sampai lebak bulus.
SukaSuka
gimana kesan nya pak ? macet juga atau bner bener lancar
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
SukaSuka
Kalo siang hari lebih jelas gambarnya 🙂 belum pernah nyobain tapi tiap kali ngeliat rame terus meski di hari libur.
SukaSuka
@Pak Mitra
yah kapan-kapan lagi kalo naik pas siang.
SukaSuka
gw nyasar mulu naek bus way ??? 😦
SukaSuka
orang berkursi roda blm pernah naik busway deh (sepanjang pengalamanku)
SukaSuka
@Rental Screen & Projector
makanya bawa peta busway. banyak di internet kok
@R10
iya memang belum pernah lihat
SukaSuka
Aing mah resep naek basweh teh murah, mobilna hade, aya AC, panumpangna karasep, gareulis, komo naek subuh mah karcisna ngan dua rebu perak, murah pisan eueueueueuyy. Sok atuh tambihan deui Bapak Gubernur ambeh rakyat beuki resep naek basweh, meureunan bisa ngurangan macet. Pokona mah hebat weh.
SukaSuka