Sekarang saya bekerja di suatu unit dimana anggota di dalamnya hanya 8 orang. Dari ke delapan orang tersebut, yang tidak merokok hanya 3 orang : Kepala Unit, Bendahara (wanita) dan saya sendiri. Ketika waktu senggang, 5 orang di tempat saya bekerja biasanya ngobrol sambil merokok. Saya? Online saja.
(OvO) = Oedoed Versus Online. Dengan merokok para ahli hisap tersebut tentunya ngobrol, mereka akan semakin akrab. Sementara saya melakukan online, otomatis terpisah dari mereka. Jadilah online itu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Lha apa nggak bisa OL sambil berkumpul dengan mereka, para dewan suro (suka rokok)? Bisa saja, walaupun tampak anek, tapi akan terlihat kompak. Saya tidak mau lah ikut menghisap asap rokok alias perokok pasif. Toh, dikala tidak merokok saya tetap bergaul dengan mereka.
Jadi sama-sama bekerja, namun ketika senggang mereka Oedoed sementara saya Online.
Ngomong-ngomong saya kok jadi curhat ya...
WordPressed by Android on The Galaxy
sing sabar mas, teko sante, dar 16 guru laki-laki yang merokok cuma 4, hiks aku malah mlebu dewan suro, , , ,
SukaSuka
Podho pakde kulo ngeh mboten ngudut…
SukaSuka
aku yo ra doyan oedoet
SukaSuka
aku nek ngumpul sing ra udud ya sungkan arep udud, tapi bareng roso aku udud bae…hiks, urung sadar apa kesadarane ilang yah… Hiks.. Dongane ya ben ilang blaz penyakit siji kiye. Amin
SukaSuka
oedud pancen enan
*saiki
SukaSuka
Itulah pakde kenapa long’s benci orang yg merokok di sekitar qta krn secara ga lngsng qta menjdi perokok pasif dikarena kan menghirup asap ny!
*tp klo dirokok cwe sihh doyan
http://www.dnugros.com
SukaSuka
aku yo nglepus…tapi ya ora asal udud
SukaSuka
Kiran Ovo… 🙂
SukaSuka
Salam kenal mas, saya biasa tau nama njenengan dari warungnya mas taufik dan mas tri :). Baru tau kalo njengengan punya blog.
Tulisan ini senasib dengan saya, gak enak jadi perokok pasif. Opo sih enake ngrokok?
SukaSuka