Dua atau tiga tahun yang lalu, acara nonton MotoGp di televisi adalah acara keluarga. Karena saya, istri dan kedua anak saya nonton bareng dan masing-masing antusias serta mengerti “jalan ceritanya”. Namun sejak musim 2011, hanya saya yang menonton balapan ini. 

Kenapa? Satu jawaban : Hilangnya aksi The Doctor Valentino Rossi. Sejak tidak pindah dari Yamaha ke Ducati, hilang sudah aksi memikat di balap MotoGP. Tak bisa dipungkiri, Rossi belum bisa “memainkan” Desmosedici seperti “mainan” sebelumnya. Aksi Rossi jelas salah satu daya tarik MotoGP. Tanpa aksinya rasanya hambar.

Nah di Race Lemans kemarin, tumben si kecil antusias, tetap di depan televisi, mengamati tampilan di TV, berteriak…pokoknya heboh. Kenapa bisa begitu. Di Wet race tersebut Rossi bisa ada di depan, menunjukkan aksinya melalui beberapa pembalap. Setelah bisa melewati duo Tech 3. Akhirnya dia bisa melewati Stoner dan meraih podium ke-2. Dan hal itu bukan tanpa perjuangan, tapi pertunjukkan skill aslinya juga keluar.

Nah! saya yakin hal yang sama tidak hanya terjadi di keluarga saya. Tapi juga pada orang-orang lain di dunia. Jadi…berharaplah Rossi menemukan sentuhannya kembali dalam menjinakkan Ducati. Atau berharap seri-seri selanjutnya adalah wet race…wkwkwkwkwk