Pacitan, wilayah Jawa Timur sebelah barat ini baru pertama kali saya singgahi. Kalo lihat-lihat peta dan Google Map, ada sesuatu yang menarik yaitu Teluk Pacitan, seperti gambar diatas. Kalo kotanya, kesan saya adalah cukup tenang tidak terlalu ramai dan jalanannya mulus, bahkan sejak perbatasan Jateng – Jabar.
Ternyata tempat menginap saya berada di teluk Pacitan tersebut, tepatnya pantai Teleng Ria. Pantai berombak kecil dan berpasir putih ini cukup indah. Diapit dua gunung kapur yang tampak gagah dan juga diapit dua muara sungai.
Bangun pagi, belum sarapan sudah menikmati matahari terbit atau sunrise dari balik gunung.
Perjalanan pulang, mampir dulu ke Pantai Klayar. 44 km dari Teleng Ria ini, melewati jalan mulus berkelok-kelok yang cukup sepi untuk cornering, bahkan dengan manuver illegal kata Amama (roda2blog.com). Setelah 31 km kita masuk jalan desa yang sempit dan banyak jebakan, tapi menyenangkan.
Sampailah di pantai Klayar, kesan pertama saya adalah AIRnya BIRU! Sudah lama tidak menemukan pantai berwarna biru setelah Pantai Permisan Nusakambangan. Biru menunjukkan lautnya dalam. Pantai ini pasirnya putih, ombaknya besar dan banyak bukit-bukit kapur. Pantai ini juga cukup ramai dengan pengunjung dengan berbagai macam kendaraan.
Ada juga seruling laut yang merupakan lubang di batu yang berbunyi dan menyemburkan air dari bawah.
Sayangnya karena kondisi air pasang, kami tidak bisa mencapai seruling laut ini.
Namun, ada satu hal yang juga berkesan selain pantai-pantai tersebut yaitu jalur masuk ke Pacitan yang disebut tikungan Sedeng.
Dari semua tikungan tajam yang kami lewati sejak Jogja, tikungan inilah yang paling luar biasa. Turunan curam, jalan yang mulus dan lebar namun disambut dengan tikungan tajam berbentuk “S”. Saya bilang ini mirip ulir yang berbalik. Yang terlena dengan kemulusan dan lebarnya jalan, bisa celaka di sini. Alhamdulillah bisa melewatinya dengan selamat.
Dan kabarnya, tikungan Sedeng ini merupakan tikungan maut. Sering terjadi kecelakaan di sini bagi yang kurang menguasai medan atau kurang konsentrasi.
Demikian kesan saya tentang sedikit hal dari Pacitan.
weh tekan pacitan yo..
SukaSuka
Tikungan Sedeng mungkin spt chicane yg ada di sirkuit Monaco kali yah.. 😀
SukaSuka
monaco? kan masih datar2 saja
SukaSuka
dulu pas pertama kali riding lewat sedeng sempet kaget juga, untung gak salah main kombinasi rem.. 😀
SukaSuka
aku wes gigi2 seka ndhuwur, ngekor Arashi penduduk lokal
SukaSuka
verzamax dulu.
wah, nikung sambil nanjak.. mantap!
h
SukaSuka
aku ngalami menurunnya
menanjaknya enggak
SukaSuka
Mantep dalane ketone
SukaSuka
adoh lah karoi Jateng
SukaSuka
Wah..ra ajak2 pakdhe..
SukaSuka
aku yo ming dijak je
SukaSuka
mantap to? 😆
SukaSuka
kapan meneh ya
SukaSuka
disana panas dan tidak nyaman, kesana akhirnya saya memilih beli oleh2 karena tempatnya lebih sejuk dibanding dipantainya. o iya ada konser juga, dangdut koplo
SukaSuka
kayaknya nggak sepanas Cilacap
SukaSuka
udah pernah kesana.. lewat sana, brangkat lewat punung, melihat kota pacitan dari atas, menikmati tikungan dan turunan tajam, lalu pulangnya coneringan di jalur pringkuku, sepi alus.. maknyus…
SukaSuka
hati hati
SukaSuka
WOW
nitip, buat yg mau bisnis investasi modal ringan.. keuntungan 50%
SukaSuka
jalur garut-singaparna tasik banyak yang model begini
SukaSuka
wah belum eksplor nih
SukaSuka
pacitan, kampung ku ini..
SukaSuka
wah seneng dong
sekampung ama Es be Ye
SukaSuka