Dapat kiriman foto dari seorang teman, ada seorang bapak tua yang sedang menggambar wayang (istilahnya “nyorek wayang”) kereta. Dan katanya banyak hasil karyanya yang dipampang di rumahnya, padahal statusnya dia adalah pebengkel sepeda.
Ini adalah hasil karyanya, terlihat lumayan bagus, bukan asal.
Selain mbengkel sepeda dan mambuat wayang, kata teman yang lain yang merupakan tetangga dari bapak tua ini, dia juga bisa pangkas rambut, multi talenta. Untuk ukuran desa, dahulu ketrampilan tersebut cukup berguna.
Pak Narsun Desa Wlahar Wetan Kalibagor Banyumas – Bengkel Sepeda, Membuat Wayang, Potong Rambut
Namun ketika saya mendatangi pembuat wayang “beneran” di desa sebelahnya, beliau mengatakan Pak Narsun memang bisa membuat wayang, bahkan satu kotak. Namun dia benar-benar belajar membuat wayang ini secara otodidak dan berdasarkan intuisi saja. Jadi hasil karyanya tidak sesuai dengan patokan membuat wayang.
Karena menggambar wayang (sebelum ditatah) itu juga ada patokan dan aturan agar terjadi harmonisasi.
Misal wayang Wisanggeni ini, godek harus lurus dengan lengan depan, tengah mata harus lurus dengan tengah gigi depan.
Yang model Bima ini juga selain godek lurus dengan lengan depan, antara hidung dengan tengah gigi depan harus membentuk sudut 90 derajat, dan menjadi batas mata.
Tapi bagaimanapun, tetap salut juga dengan Pak Narsun ini.
baru tau ada aturan hrs lurus2 bgitu mas.. salut euy
http://peysblog.wordpress.com/2014/08/19/sang-raja-mulai-menampakkan-tajinya-render-mx-king-lagi/
SukaSuka
harus diberdayakan nih
http://rideralam.com/2014/08/19/harga-r15-naik-mulai-15-agustus-koq-gak-woro-woro-ya/
SukaSuka
kalah ama yang tua..
http://xplatfromdohc.wordpress.com/2014/08/19/tips-dongkrak-performa-honda-cb-150-r/
SukaSuka
ribet juga ternyata bikin wayang…
SukaSuka