Kebanyakan orang, sangat benci dengan adanya lampu merah. Kalo terlihat kosong terobos padahal jalannya juga pelan, akhirnya tersalip lagi sama yang ikut aturan.
Padahal tanpa lampu lalu-lintas ini, suatu perlintasan bisa sangat semrawut. Lihat saja ketika terjadi pemadaman dari PLN dan lampu lalu-lintas ikut mati, dijamin banyak klakson yang berbunyi dan bisa jadi malah macet. Anggap saja lampu merah itu seperti hidup manusia, atau ambil filosofinya.
Walau mungkin tidak tepat benar, marilah kita nikmati saja filosofi hidup dari lampu merah ini.
Hijau
Waktu dimana kita harus berjalan, bekerja, melakukan aksi yang implemetasinya dalam berbagai bentuk. Karena hidup itu tidak untuk berdiam diri.
Merah
Waktu dimana kita behenti atau istirahat. Badan atau kehidupan pasti butuh waktu untuk sekejab beralih ke hal lain. Mesin saja butuh waktu istirahat.
Kuning
Waktu persiapan dalam berbagai bentuk kembali. Baik dari bekerja lalu istirahat, maupun sebaliknya dari istirahat menuju bekerja. Untuk memulai aksi dari semua diam jelas perlu persiapan. Untuk istirahat juga tetap butuh persiapan.
CMIIW
Nyong tau lik nang alun2 arep ngulon lampu merah kan mandeg koh malah kan wetan ana sing mlaku bae bnter banget
SukaSuka
sip ajib kang 😀
SukaSuka
nek aku malah seneng pas lampu merah, kapan maning bisa mandeg nang tengah-tengah dalan xixixi
SukaSuka
harus belajar menyukai lampu merah dan bersabar dengan aturan manusia ini agar selamat dunia akhirat.
SukaSuka