Filosofi Lampu Rem Maskur / Desember 16, 2014 Nyomot kata-kata (entah siapa), dan kalo dipikir-pikir ada benarnya juga: Perbuatan kita di ibaratkan lampu rem, kita yang mengerem tapi orang lain yang melihat Inilah Kehidupan Kedua, Filosofi Odometer KendaraanFilosofi Lampu RemKopdar Dengan Juragan Kapal Inka Mina 646Filosofi Lampu MerahTetap Berguna Walau Sudah Pensiun Dan LumpuhFilosofi BebekFilosofi MancingFilosofi Bakwan Monggo Di-shareTweetSurat elektronikBerbagi di TumblrMenyukai ini:Suka Memuat...
Kita yg berbuat, org lain yg menilai…. Gitu pakdhe? http://78deka.com/2014/12/16/oh-my-god-spyshoot-motor-suzuki-ini-bikin-ane-menangis/ SukaDisukai oleh 1 orang Balas
Yuppps kadang apa sing dewek lakoni sing nilai wong lia http://adityaprad.wordpress.com/2014/12/16/edaaaannn-baru-buka-inden-versi-racing-kawasaki-ninja-h2r-sudah-dipesan-6-unit/ SukaDisukai oleh 1 orang Balas
Kita yg berbuat, org lain yg menilai…. Gitu pakdhe?
http://78deka.com/2014/12/16/oh-my-god-spyshoot-motor-suzuki-ini-bikin-ane-menangis/
SukaDisukai oleh 1 orang
Yuppps kadang apa sing dewek lakoni sing nilai wong lia
http://adityaprad.wordpress.com/2014/12/16/edaaaannn-baru-buka-inden-versi-racing-kawasaki-ninja-h2r-sudah-dipesan-6-unit/
SukaDisukai oleh 1 orang
ojo padang” pokok ee
SukaSuka