
Saya, minimal sebulan sekali melintasi wilayah Srandakan. Kebetulan sekali, lewatnya juga pas jam makan malam, atau selepas Magrib. Paling pas cari yang anget-anget ya Bakmi yang banyak tersebar di jalur ini. Suatu waktu kebetulan kok mampir ke warung Bakmi Mbah Mo ini.
Warung sederhana ini sepertinya cukup punya nama, namun penampakannya memang biasa biasa saja, dan yang jelas kurang mencolok, berikut penampakanya :

Tampak sisi timur ada tulisan besar, namun tempatnya agak menjorok ke dalam, tersamar oleh pohon dan warung lainnya

Dari sisi barat, lebih mudah ditandai, karena patokannya adalah adanya PKU Muhammadiyah.



Tampak dalamnya cuma ada 3 meja panjang, tiap meja dipasangkan dengan 2 kursi panjang. Ada juga tempat tambahan berupa meja pendek dan teras di sisi depan.

Menu utamanya cuma 4 macam, seperti di atas, ditambah minuman.


Jika kita pesan teh anget, maka akan disajikan dengan gula batu. Mienya menggunakan bihun, yang menjadikannya “kenyil-kenyil” ketika di kunyah. Harganya juga tidak terlalu mahal.
Yang agak susah adalah menghafal lokasi warung ini. Apalagi ketika melintas dari Bantul menuju ke Galur. Selepas pasar Mangiran kita harus jalan pelan-pelan untuk menemukannya. Walau untuk jaman sekarang sebenarnya tidak sulit, karena tinggal memakai googlemap, maka kita akan dipandu ke lokasi. Tapi tetap lebih nyaman jika kita langsung menemukannya tanpa bantuan alat.
Berikut video singkatnya :
mampir lek..
nek sik wingi rodo terkenal ki mie lung mbah sur.. tegallayang cedak ne mbahmo iku juga, tur rodo adoh mlebune.. pasar mangiran mengidul..
nek sik lumayan enak juga mie pak joo, sakkulon bangjo jodog mlebu sitik, seberange dion baru motor..
SukaSuka
liwate ki perjalanan malam, arep mulih cilacap, ra kober no yen golek2
nek bablase yo mangan neng Galur kae ana sing plange warna abang
SukaSuka