Dulu kala, sewaktu saya masih umur 10 tahun ke bawah, gemar nonton wayang kulit. Dulu, yang namanya menonton wayang kulit itu sesuai namanya, menonton bayangan. Jadi misal ada orang hajatan, para tamu diberi tempat yang lega di belakang kelir, menonton aksi ki dalang dengan bayangannya. Para penontonpun tidak terganggu ruang untuk gamelan, bisa melihat pentas…
Kamis Malam 15 Mei 2014 ada live Wayang Kampung Sebalah di pendopo Kecamatan Cilacap Utar, sebelumnya saya sudah dapat infonya dari seorang kenalan. WKS ini rutin tayang di MNCTV. Jam 8 saya ke sana, tadinya mau sendiri tapi anak-anak ditawari katanya mau, akhirny ke sana bawa keluarga. Jadwal tertulis 19.30, namun crewnya masih makan malam. Akhirnya…
Tentang wayang, kita lihat tokoh pada gambar di atas, siapakah dia? Tampak bagus dan halus serta bersahaja, pasti tokoh pembela kebenaran, belum tentu! Beberapa kali saya lihat tokoh ini dijadikan profil picture di facebook, twitter, whatsapp, BBM atau Gravatar. Mau tahu siapa wayang tersebut?
Ngebut itu berkonotasi negatif. Beda dengan cepat yang konotasinya netral. Ngebut itu bisa disumpahi, dipisuhi atau bahkan diancam. Spanduk di atas adalah sebuah saran yang halus agar pengguna jalan tidak ngebut, walau dengan kata-kata aneh. Dan ternyata banyak juga tulisan lain dari beberapa daerah yang isinya ancaman terhadap pengebut.
Jika kita mengalami kejadian kurang mengenakkan, bagaimanapun tetap ada kata UNTUNG di sana. Misal kita ditabrak motor di jalan dan kaki kita terluka, kita masih bilang :“untung lukanya nggak parah.”. Orang lain ada yang berkomentar :”Dasar wong jawa, apa-apa untung.” Apakah itu buruk? Tidak itu adalah suatu kebaikan.
Masih dari Event Nusakambangan Rides 2014, di spanduk-spanduk tertulis Bumi Antasena. Mengenai Antasena saya tahu, karena saya penggemar wayang. Namun apa hubungannya dengan event HD di Cilacap ini?
Lagi ngetrend nih di sebuah Group Fans Kamen Rider Kalo saya selain yang di atas, jelas mengharap yang ini juga
