Helm “mahal”, sepertinya sudah biasa orang pakai helm diatas 400 ribu. Apalagi anak muda, pasti maunya helm bermerk, gengsinya itu yang diutamakan, dan semoga unsur perlindungan yang lebih utama. Walau kata mahal ini relatif, karena bagi yang mampu helm labih aman itu ada di kisaran harga jutaan. Nah walau sudah jamak, helm masih “ada harganya”…
Sedih masih menyelimuti hati kerena ditinggalkan salah satu keponakan di umurnya yang ke 20 tahun karena kecelakaan lalu lintas. Memberi peringatan bahwa tubuh kita hanyalah daging dan tulang yang tak seberapa keras dibandingkan batu penyusun aspal jalan dan logam-l0gam yang bergerak dengan kecepatan yang luar biasa dalam ujud kendaraan. Walau safety gear lengkap, masih banyak area tubuh…
Sewaktu pulang, di parkiran kantor kebetulan bersebelahan dengan seorang gadis yang mengendarai Vario biru-putih. Seperti biasa ritual sebelum mengendari motor adalah pakai jaket, pakai helm dan glove. Ketika memakai glove sang gadis tersebut nyeletuk:“Mas, nggak panas kok pakai sarung tangan?” Langsung bengong….. dalam hati berpikir…Ooooo rupanya fungsi Glove itu cuma dipakai ketika panas, biar kulit…
Walau cuma naik matic, walau juma jalan 50 km, walau ribet, walau dibilang lebay, walau kaya pembalap, walaupun bagaimana ini adalah ikhtiyar dalam berkendara.
Adit & Sopo Jarwo lagi nih, kalo diperhatikan filn kartun (yang katanya buat anak-anak) ini memang sinetron, yah yang bikin juga rumah produksi sinetron. Sinetron ini terutama dalam hal keselamatan berkendara serta BERMAIN-MAIN DENGAN KESELAMATAN ANAK KECIL. Jelas sekali kartun ini terinspirasi Baby Days Out.
Di suatu tempat dimana kita tidak bawa motor dan kemudian kita membutuhkan motor, maka pinjam adalah jalan keluarnya. Karena tak bawa motor, otomatia tak bawa helm, apalagi glove dan lebih agi knee protector. Biasanya pinjam motor sekaligus helmnya. Nah kada orang cuek aja dengan helmnya, mau bau mau lembab atau basah kena keringat, rapopo. Lha…
Sweat Arrester itu bahasa jawanya “tadhah kringet”. Kalo habis beraktifitas, kepala penuh keringat, biasanya sayang helmnya jadi bau. Biar keringetan tetap pakai Helm. Jika sebelumnya saya cuma pakai peci rajutan, sekarang mencoba pakai slayer yang diikatkan ke kepala seperti halnya IKET yang dipakai orang-orang dulu.
